News Update :

Berita Media

Kiprah PKS

Taujih

Kabar PKS DPRa Benda Baru

Kiprah Bidang Perempuan Benda Baru

Kiprah Bidang Kaderisasi

Digawangi

Kiprah Bidang Kepanduan dan Olah Raga

Di Komandani oleh Didin

Bayanat dan Taklimat

Dunia Nasyid

Dunia Islam

BERITA TERBARU

Nasyid Terbaru Justice Voice - Facebook Lagi

Jumat, 20 April 2012

Kembali hadir nasyid segar datang dari grup nasyid Akapella sesepuh asal Jogja. Justice Voice (JV). Tercatat banyak karya inspiratif, kreatif dan inovatif dari yang sudah 10 tahun melanglang buana dalam dunia per-nasyid-an Indonesia.

Kali ini, Justice Voice menghadirkan nasyid sindiran berbalut akapella dangdut hiphop dengan judul 'Facebook Lagi'. Mendengar intro awal saja, Anda akan dibawa dalam nuansa dangdut. Di tengah-tengah lagu ada beberapa lirik yang dibawakan dengan hiphop-rap khas Ebiet Beat A. Sebuah terobosan baru!

Secara lirik tepat sekali jika nasyid ini dipersembahkan bagi Anda yang kecanduan Facebook (FB) dalam hal 'negatif'. Curhat nggak penting, narsis, menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Bukan berarti JV anti-facebook lho? Namun, banyak cara mengoptimalkan FB untuk item yang bermanfaat, seperti berbagi semangat/motivasi/nasihat, upload foto-foto inspirasi, atau share link bermanfaat

Untuk melengkapi koleksi nasyid terbaru Anda dengan nasyid Justice Voice "Facebook Lagi" ini, silakan download di link resmi dan halal berikut ini 



Sumber : Islamedia

Taujih Bagi Kader Dakwah di Lembaga Legislatif

Dakwah di Lingkaran Kekuasaan

Masuk dalam lingkaran kekuasaan adalah bagian penting dari misi dakwah. Allah SWT berfirman:


وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا
(الأنعام :٩٢)


Inilah Kitab (alquran) yang Kami turunkan; yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya.


Dalam ayat ini disebutkan kalimat Walitundzira ummal qura: ‘agar kamu memberi peringatan kepada ummal qura’. Ummal Qura arti harfiahnya adalah ibukota atau penduduk ibukota. Wa man haulahaa dan sekitar ibukota. Di dalam kitab tafsir disebutkan bahwa ummal qura’ itu haitsu yaskunuu fiihaa al-qadaatul mujtama’uun, dimana tinggal disana para pemimpin yang diikuti. Ini artinya Ibukota adalah pusat kekuasaan, pusat perubahan, dan pusat pengambil keputusan.

Dakwah harus walitundzira ummal quraa’ agar dapat mempengaruhi pusat kekuasaan dan pusat perubahan, serta men-shibghah (mewarnai) pusat-pusat pengambil keputusan. Kenapa mesti demikian? Jawabannya adalah karena Islam menginginkan perubahan yang sistemik bukan perubahan yang parsial dan tambal sulam. Jika kita menjauhi atau bahkan membenci perjuangan dakwah menuju pusat kekuasaan, pusat perubahan dan pusat pengambil keputusan. Kita akan menjadi umat yang termarginalkan, tersisih, tidak berperan, dan tidak diperhitungkan. Umat hanya akan menjadi komoditi nonmigas di saat-saat pemilu dan pilkada, dan tidak menjadi umat yang menentukan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.


Dalam kondisi seperti ini perubahan sistemik tidak akan terjadi; betapapun rajinnya kita bekerja keras di tengah-tengah kaum fuqoro’ dan masaakin yang termarginalkan itu; betapapun kita kerja keras di tengah-tengah komunitas-komunitas yang tersisihkan. Gerak langkah perjuangan dakwah kita harus mencapai ummal qura’. Sehingga muara alur perjuangan di tengah-tengah rakyat dan di tengah-tengah pusat kekuasaan bertemu. Untuk menghasilkan perubahan dan pembaharuan yang sistemik, yang Insya Allah bermanfaat bagi semua.


Dalam ayat lain surat al-qashash ayat 59, disebutkan hal yang sama:


 وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا 
(القصص :٥٩)


Dan tidak sekali-kali Allah Tuhan-mu Rabb-mu membinasakan suatu negeri sehingga di ibukotanya dibangkitkan seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami.



Pengiriman Rasul sudah diakhiri dengan Muhammad SAW, akhirul anbiyaa’ wal mursalin. Tapi misi kerasulan tetap berjalan diwarisi oleh umatnya. Dan mudah-mudahan kita semua diakui oleh Allah SWT sebagai waratsatul anbiyaa ‘ wal mursalin. Yang mengemban risalah Islamiyah. Bukan hanya di tengah-tengah masyarakat, tapi juga fii ummiha. Yatluu ‘alaihim aayaatinaa di pusat-pusat kekuasaan, pusat kekuatan, pusat perubahan dan pusat pengambil keputusan.

Kita –yatluu ‘alaihim aayaatinaa- membacakan ayat-ayat Allah; menyampaikan hidayah Allah, menyampaikan hidayah rasulullah. Sehingga Insya Allah bangsa dan Negara ini bisa berubah secara substantive, bisa berubah secara sistemik.



Kader Dakwah & Lembaga Legislatif

Kader dakwah harus masuk ke lembaga legislatif, walaupun ia tahu isinya macam-macam orang, macam-macam kepentingan, macam-macam ideologi, macam-macam kelakuan. Lembaga ini hendaknya dijadikan laboratorium pengembangan diri kader dakwah untuk menjadi rijalud daulah; menjadi negarawan dan negarawati.

Selain itu, di lembaga legislatif kader dakwah hendaknya mempunyai peran advokasi; membela kepentingan rakyat, kepentingan dakwah, dan kepentingan umat. Mereka harus menjadi payung politik bagi seluruh aktivitas keislaman yang dilakukan oleh jama’ah, partai, ormas, dan yayasan manapun. Jangan pilih-pilih ormas ini – ormas itu, madzhab ini - madzhab itu, kecuali yang disepakati oleh ahli sunnah wal jama’ah sebagai kelompok yang sesat.

Kader dakwah di lembaga legislatif juga memiliki peran sebagai penterjemah. Sebagaimana kita ketahui, aturan-aturan, produk-produk legislative, undang-undang dasar, perundang-undangan, dan perda-perda, biasanya menggunakan kalimat-kalimat umum. Maka disinilah kader dakwah berperan menerjemahkan kalimat-kalimat umum itu untuk kepentingan Islam dan muslimin! Terjemahkanlah untuk kepentingan umat! Terjemahkanlah untuk kepentingan dlu’afa! Para kader dakwah harus menjadi mutarjimun ijaabiyyun (penterjemah positif) dari undang-undang, perda, dan produk-produk legislasi.

Berikutnya, para kader dakwah harus berperan sebagai iron stock dari umat ini. Kita membutuhkan kader-kader negarawan-negarawati yang siap mengelola supra struktur dan infra struktur Negara. Kita butuh kader-kader perjuangan Islam ini di semua level penyelenggara Negara. Para kader dakwah harus menjadi yang paling terdepan.

Terakhir yang harus dicamkan para kader dakwah di lembaga legislatif adalah bahwa mereka memiliki peran investigative. Mata dan telinga mereka harus melihat dan mendengar lebih banyak tentang kehidupan berbangsa dan bernegara dibanding kader dakwah yang berada di luar. Gali inforamasi, kenali sikap, agenda-agenda, juga kemungkinan adanya konspirasi-konspirasi yang akan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara; merusak Islam dan muslimin, merusak dakwah atau mengancam dakwah.

PKS prihatin pengelolaan tambang sepenuhnya dikuasai pengusaha asing

Kamis, 19 April 2012

Mamuju (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mustafa Kamal, mengakui prihatin terhadap pengelolaan tambang di Indonesia sepenuhnya dikuasi oleh pengusaha asing.

"Tentu kita prihatin karena ternyata nyaris seluruh kekayaan sumber daya alam khususnya pada bidang pertambangan dikuasi oleh pengusaha asing," kata Mustafa Kamal kepada wartawan saat berada di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, ketergantungan bangsa Indonesia terhadap pengusaha asing dalam mengelola potensi pertambangan ini akibat adanya kontrak kerjasama atau perjanjian lama antara pengusaha asing dan pemerintah.

"Kontrak kerjasama antara pemerintah dan pengusaha asing ini akan kembali ditinjau karena kebanyakan tidak menguntungkan Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan, presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan melakukan peninjauan ulang kontrak kerjasama dengan para pengusaha asing yang menguasai kekayaan alam di negeri ini.

"Pak SBY akan melakukan peninjauan ulang. Jika nantinya ada kontrak yang tidak menguntungkan negara maka bisa dilakukan pemutusan kontrak," kata dia.

Mustafa Kamal yang juga anggota Komisi VII DPR RI yang membidang ketahanan energi menyampaikan, saat ini tinggal menunggu proposal pemerintah kontrak mana yang bakal diperbaharui serta skema kontrak itu seperti apa.

Untuk kondisi di Sulbar yang dikenal memiliki potensi pertambangan kata dia, maka pemerintah setempat atau DPRD bisa segera mengusulkan ke presiden jika sekiranya ada kontrak kerjasama dengan asing dianggap tidak menguntungkan daerah.

"Di Sulbar ini banyak potensi sumber daya alam pada bidang pertambangan. Makanya, pemerintah harus jelih menangkap peluang untuk membangun kerjasama dengan pengusaha asing,"saran Mustafa.

Ia menambahkan, presiden SBY telah membuka ruang untuk melakukan peninjauan ulang atas kontrak kerjasama dengan pengusaha asing yang akan mengelola kekayaan sumberdaya alam di negara ini.

"Jika masyarakat Sulbar menunggu usulan DPR atau pemerintah setempat maka bisa menunggu waktu panjang untuk meninjau kontrak dengan pengusaha asing. Makanya, perlu ada dorongan dari masyarakat agar presiden bisa menanggapi lebih cepat masalah itu,"pungkasnya. (ACO)

Pengesahan RUU Pemilu Fraksi PKS Layangkan Nota Keberatan

Jumat, 13 April 2012

JAKARTA--MICOM: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menyampaikan nota keberatan (minderheit nota) atas pengesahan RUU tentang Pemilu dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Kamis (12/4).

Catatan itu disampaikan anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu Al Muzzammil Yusuf sebagai respon atas pilihan mayoritas anggota DPR yang menghendaki sistem pemilihan umum proporsional terbuka. Sementara Fraksi PKS tetap menghendaki sistem pemilu proporsional tertutup.

Menurut Muzzammil, FPKS tetap pada pendiriannya untuk mengusulkan sistem pemilu proporsional tertutup karena sistem ini mendorong proses kaderisasi yang sehat dalam partai politik.

"Sehingga hanya kader-kader terbaik partai politik yang telah bekerja dan berkontribusi membangun basis partai yang akan masuk dalam lembaga legislatif baik di pusat dan di daerah," ujarnya.

Selain itu, lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS ini, sistem ini memungkinkan biaya pemilu yang lebih murah bagi negara, partai politik, dan calon anggota legislatif. Pemilih hanya mencoblos gambar partai politik di kertas suara, sedangkan gambar calon legislatif dapat ditempelken di bilik TPS.

"Sistem pemilihan umum ini memungkinkan kertas suara kecil yang berdampak pada biaya pemilihan umum yang lebih murah sehingga dapat menghemat pengeluaran APBN," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, sistem tersebut juga menutup kelemahan dari sistem proporsional terbuka, di antaranya, hilangnya rasa kebersamaan dan kerja sama di antara para calon legislatif dalam satu partai politik dan lahirnya konflik internal kader partai.

Demikian pula degan tindak pidana korupsi semakin tinggi pascapemilu karena calon peserta pemilu harus mengembalikan dana kampanye yang besar. (Ant/OL-2)

Bantuan Satu Milyar Dari Kemensos Untuk Korban Gempa Aceh

Islamedia - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan, untuk membantu masyarakat korban gempa di Aceh, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan sandang dan pangan senilai Rp 1.043. 360.800.

"Sejauh ini keadaan semakin normal. Meski masyarakat di sana masih trauma karena takut seperti tsunami tahun 2004 lalu. Tapi, kondisi sekarang biasa-biasa aja, sementara sudah dapat dikendalikan ketakutan masyarakat di sana," ujar Salim dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (12/4/2012).

Rangkaian gempa berkekuatan mulai dari 6,1 hingga 8,8 SR, mengguncang pesisir barat Sumatera, Rabu (11/4/2012). Pusat gempa yang terletak di Samudera Hindia membuat panik masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Kamis (12/4/2012) siang tercatat lima orang meninggal dunia, 1 orang kritis, dan 6 orang luka ringan akibat gempa itu.

Berikut rincian bantuan yang dikirim Kementerian Sosial ke Aceh:

1. Makanan siap saji 2.000 paket senilai Rp 97. 076.000
2. Mie Instant 1.540 bungkus senilai Rp 61.600.000
3. Kids ware 700 paket senilai Rp 275.347 100
4. Food ware 700 paket senilai Rp 225.190.000
5. Family Kit 900 paket senilai Rp 214.053
6. Peralatan keluarga 800 set senilai Rp 191.400.000

Lauk Pauk:

1. Sarden 28.000 Kilogram senilai 125.832.000
2. Kecap Manis 4.800 botol Rp 15.811.200
3. Sambal Pedas 4.800 botol senilai Rp 17.736.000
4. Minyak goreng 800 botol senilai Rp 23.109.600

Sandang:
1. Kain sarung 700 potong senilai Rp 28.350.000
2. Kain batik 700 potong senilai Rp 19.810.000
3. Kaos 700 potong Rp 15. 225.000
4. Daster 700 potong Rp 15. 750.000
5. Selimut Rp 1000 potong Rp 24. 500.000
6. Seragam SD untuk laki-laki 700 potong senilai Rp 38. 255.000
7. Seragam SD perempuan Rp 38. 633.800

Kultwit @MahfudzSiddiq : "Pengkhianatan Koalisi PKS"

Minggu, 08 April 2012

Mahfudz Siddiq - Wakil Sekjen PKS
@MahfudzSiddiq
  1. Nih "Pengkhianatan Koalisi PKS" versi Setgab: 1. Dukung angket Century, 2. Dukung angket mafia pajak dan 3. Tolak naik harga BBM.
  2. Apakah untuk 3 kasus tsb koalisi satu suara? Tidak. Bbrp partai koalisi beda dgn pemerintah. Tp label "pengkhianat" ditujukan hanya ke PKS.
  3. PKS dukung angket Century jelas krn perampokan Bank yg kemudian ditutup uang negara hrs diusut dan tdk boleh jadi pola berulang!
  4. PKS dukung angket mafia pajak jelas krn rugikan potensi penerimaan keuangan negara puluhan bahkan ratusan trilyun per-tahun. Kasus Gayus??
  5. PKS tolak harga BBM naik jelas krn masih ada solusi lain dan masy tdk siap dan tdk mampu. Faktanya skrg harga minyak dunia terus turun!
  6. Sekarang media ributkan "kejanggalan" APBNP yg diduga ada "barter" soal uang negara tuk gantirugi korban "Lapindo". Ada kaitan dgn isu BBM??
  7. Jika ada yg paham hebatnya mafia BBM di Indonesia, siapa paling diuntungkan jika BBM subsidi jadi naik 1 april lalu? Pastinya bukan PKS!
  8. PKS koalisi dgn Pres SBY krn mau bantu negara dan rakyat. Bukan bantu seorang SBY dan PD.
  9. Koalisi pernah disebut pengamat sbg "kerumunan politik yg sarat kepentingan". Jadi wajar kalo ada intrik, saling incar, belah bambu, etc!
  10. Saya tdk kaget jika seorang Ketum partai besar tiba2 jadi jubir istana tuk katakan bhw "PKS tlah berkhianat". Kami tdk akan komen ttg Anda!
  11. Saya jg tdk kaget ktk bbrp partai Islam minta PKS tdk dukung PT tinggi yg diusul 3 parpol besar dlm UU Pemilu. Kami setuju. Lalu Anda skrg??
  12. Banyak pihak nilai pemerintah asyik dgn pencitraan. Aneh saat PKS tolak harga BBM naik, buru2 mereka tuding PKS cari pencitraan. Haha..?!
  13. 2 periode, PKS tahu persis bgm manajemen koalisi dijalankan. Yakinkah bhw proses pengambilan keputusan baik jika style leadership sprt ini?
  14. Amar ma'ruf - Nahi munkar: prinsip PKS dlm berpolitik, baik di dalam ataupun di luar pemerintahan. Katakan kebenaran meski pahit (resikonya)
  15. PKS tdk punya media besar tuk bangun opini. Media kami adl nurani & akal sehat rakyat ini yg paham soal century, mafia pajak & kisruh BBM!
  16. PKS mmg partai seumur jagung tp pelajaran sejarah menyambung umur perjuangan kami tuk sadar dan paham bertindak. Meski banyak yg blm sadari.
  17. Kepada kader PKS trus arungi gelombang samudera dgn sampan kecil kalian! Kelak kapal2 besar yg akan karam akan butuh "tangan" kalian!
  18. Kader PKS: Trus pelajari sejarah, firasati keadaan dan bertindak tanpa pamrih untuk kebaikan sebanyak2nya orang di sekeliling kalian!
  19. Selamat berhari libur, tp jgn sekali2 liburkan nurani & akal kita! Rakyat negeri ini sdh lama lelah dgn keadaan, tp mrk msh simpan harapan!

Berjuanglah Dengan Ikhlas Serta Dengan Jiwa Dan Mental Baja

Senin, 02 April 2012

Oleh : Ustadz Nabiel Al Musawwa

“Mereka merasa berjasa dengan keislaman mereka, katakanlah: Janganlah kalian merasa berjasa dengan keislaman kalian, karena Allah-lah yang telah berjasa kepada kalian karena telah menunjukkan kalian kepada jalan-jalan keimanan jika kalian adalah orang-orang yang benar.”
(QS Al-Hujurat, 49:17)


PKS sebagai Partai Kader memang tidak sama dengan partai-partai lainnya, orang yang bisa dipromosikan menjadi pengurus pada strata-strata tertentu haruslah telah melewati masa-masa pengkaderan selama masa bertahun-tahun dan telah mencapai kriteria kelulusan pada setiap level tersebut denga sangat rinci dan belum mampu ditandingi oleh sistem organisasi manapun termasuk organisasi intelijen (demikianlah yang diakui sendiri oleh BIN).


Oleh karena itu para pengamat dari luar ataupun para “aktifis karbitan” yang bisanya berteriak-teriak dari luar dan “merasa paling berjasa” kepada partai ini tentunya tidak mampu membayangkan bagaimana sulitnya masa-masa pengkaderan yang telah dibangun oleh para pendiri harokah dakwah ini selama masa lebih dari 20 tahun dari rumah ke rumah dan dari satu tempat kost ke tempat kost lain.

Para “aktifis karbitan” yang merasa telah “ikut berjuang” untuk partai itu juga tidak pernah tahu berapa kader-kader generasi pertama yang sampai drop-out dari kuliahnya karena tugas-tugas dakwah, berapa kader-kader yang terpaksa berjalan puluhan kilometer atau harus keluar masuk hutan di pulau-pulau di Nusantara ini demi membuka lahan dakwah baru, berapa kader yang setiap malam terkulai kepala-kepala mereka di meja kerjanya karena lelah membahas dan memikirkan maslahat untuk ummatnya, dan berapa pula kader yang telah menghabiskan semua miliknya yang paling berharga demi membangun fondasi harokah ini.


Para kader generasi awal tersebut bukanlah orang yang hidup berkecukupan, namun tidak pernah kemudian mereka mempertanyakan kenapa harus berjuang habis-habisan seperti itu? Atau apa yang akan didapat dari perjuangan ini nantinya? Atau kami sudah berjuang sehingga partai ini besar maka sekarang giliran partai dong yang memperhatikan dan membesarkan kami? Atau meragukan para qiyadahnya, jangan-jangan mereka telah keluar dari khittah dakwah ini setelah berkuasa?


Suka dan duka yang telah bersama-sama ditempuh dalam perjuangan dakwah; airmata yang telah ditumpahkan pada sujud-sujud yang khusyu’ di akhir-akhir malam mendoakan kemenangan ummat ini dengan tulus; uang, harta-benda, fikiran dan perasaan dan entah sudah tidak terhitung lagi apa yang dimiliki yang telah dengan segala ketulusan diberikan bahkan jiwapun jika diminta pastilah akan diberikan demi tegaknya ummat ini; semua catatan perjalanan, kesan dan waktu yang telah dilewati bersama itu tentunya tidak akan pernah bisa difahami oleh kader-kader yang belum memahami apa arti sebuah perjuangan dakwah di dalam Islam dan apa arti sebuah keikhlasan sehingga mampu mengangkat sebuah peradaban dari ummat yang sudah seperti buih yang terbawa banjir.

“Dan diantara orang-orang beriman itu ada rijal yang menepati janjinya kepada Allah, diantara mereka ada yang telah wafat dan diantara mereka ada pula yang menunggu-nunggu (saat perjumpaan dengan Rabb-Nya), namun mereka sedikitpun tidak pernah mengubah janjinya.” (QS Al-Ahzab, 33:23)

Lalu permasalahannya apakah ke-tsiqahan kita kepada qiyadah dakwah ini berarti kita tidak boleh bertanya atau memberikan kritik? Apakah ketaatan kepada para leader partai ini membuat kita menjadikan kita hanya bisa manut tanpa reserve? Tentunya akal yang sehat akan menjawabnya tidak demikian. Bagaimana mungkin sebuah gerakan dakwah yang telah mampu membangun sebuah sistem yang demikian sempurna, sehingga outputnyapun telah terlihat dengan jelas kemana-mana sebagai generasi muda Islam yang unik, intelektual, militan namun santun dan moderat dan telah pula menjadi perhatian secara nasional dan internasional akan berlaku demikian?!

Permasalahannya adalah ketidakfahaman dikalangan sebagian besar kader di tingkat grassroot tentang berapa besar tantangan untuk sebuah perjuangan di pentas politik? Seberapa besar kekuatan-kekuatan yang bermain dan mampu “memutih” atau “menghitamkan” seseorang atau sekelompok orang? Seberapa jauh poros-poros yang berbeda bisa menjadi bersatu ketika melihat sebuah musuh bersama (Islam)? Seberapa besar dana yang dialirkan baik skala nasional maupun skala global untuk memporakporandakan soliditas kader serta melumatkan sama sekali kekuatan-kekuatan yang dapat “mengganggu” kepentingan bersama mereka yang telah terbangun selama puluhan tahun?


Materi-materi tentang Ghazwul Fikri, Ma’na Jahiliyah, Qadhiyyatul Ummah, Marahilu Dakwah, dan lain-lain sebenarnya sudah dipersiapkan oleh harakah untuk menjelaskan fenomena ini dikalangan kader dakwah sehingga jika masanya hal itu tiba diharapkan kader dapat memiliki manna’ah (imunitas) untuk menangkal hebatnya makar yang akan terjadi pada gerakan dakwah ini, namun memang tataran konsep akan sangat jauh berbeda dengan jika hal tersebut sudah ada di depan mata, apalagi jika hal tersebut menimpa pada generasi kader yang tidak sempat berinteraksi secara mendalam dengan tarbiyyah.

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang amat besar, dan disisi Allah-lah balasan makar mereka itu, dan sesungguhnya makar mereka itu dapat melenyapkan gunung-gunung karena amat besarnya.” (QS Ibrahim, 14:46)

Hendaknya seorang kader yang ingin mengetahui bagaimana konspirasi hebat yang ingin melumatkan dakwah ini menemui dan bertanya pada anggota legislatif PKS di tingkat terendah (kabupaten/kota/kotamadya), cobalah minta waktu kunjungan pada mereka, kumpulkan masyarakat lalu minta agar dikunjungi oleh aleg PKS di wilayahnya tersebut karena hal itu adalah hak masyarakat terhadap aleg di daerahnya, tanyakan apa yang sudah diperbuat oleh kader tersebut dan bagaimana konspirasi yang menimpa mereka di DPRD tersebut. Lalu bayangkan oleh antum, kalau di tingkat itu saja demikian hebat rekayasa para aleg lain dan kekuatan PEMDA dansebagainya bermain dalam ber-KKN, lalu husnuzhan-lah di tingkat DPR-RI tentunya akan lebih dahsyat dan lebih kejam lagi kekuatan yang bermain.

Dan hendaklah para kader memahami bahwa dalam dunia politik informasi itu berubah dalam hitungan jam bahkan menit, sehingga jangankan antum yang di bawah, para qiyadah yang paling ataspun seringkali ketinggalan informasi, bukan karena tidak dibuat mekanismenya namun bagaimana sempat bekerja kalau setiap jam atau menit harus membuat laporan ke para kader di bawah. Demikian pula perkembangan informasi itupun seringkali bertolak-belakang, info yang masuk dan diputuskan pada pagi hari maka di siang hari partai harus membuat kebijakan yang sebaliknya, sorenya mungkin berubah lagi. Belum lagi tidak semua info bisa disampaikan secara tertulis karena akan memiliki delik-yuridis walaupun peristiwa tersebut kelihatan di depan mata kepala sendiri.

Lalu kenapa tidak diekspos di media? Inipun perlu pembahasan tersendiri, tidak semua media mau memuat dari PKS, cobalah antum ke Aceh lalu antum saksikan sendiri ribuan kader kita yang berjuang disana, apakah ada media yang meliput? Tidak, karena itu hanya akan membesarkan PKS 2009 nanti. Tentang BBM?! Yang pertama kali menyuarakan sikap adalah PKS (coba antum lihat tulisan mas Untung/Ketua Fraksi PKS di majalah SAKSI beberapa terbitan yang lalu), lalu kemudian menjadi suara Komisi-VIII DPR. Kasus mas Irwan juga sebenarnya sudah basi, DPW PKS Sumbar sudah lama membuat klarifikasi namun ketika mas Irwan dicalonkan sebagai Cagub, baru ICW mengeksposnya. Tahukah antum bahwa dalam PILKADA saat ini di puluhan daerah (Tk I dan Tk II) kita sudah mampu mengusung para kader-kader kita untuk bertarung dengan partai GOLKAR dengan peluang kemenangan yang signifikan?

Mari kita semua ber-istighfar atas kelalaian kita selama ini (terutama para kader yang memposisikan diri sebagai the-outsider, banyak omong tanpa hasil) sementara para kader lainnya disibukkan untuk terus membangun jaringan demi memenangkan dakwah ini. Sampaikanlah kritik dan pertanyaan dengan santun dan penuh hormat kepada para qiyadah yang telah berjuang tanpa lelah demi kemenangan ummat ini. Dan di atas semua itu jika syaithan masih membisiki antum juga, cobalah antum bersikap fair, bandingkan dengan partai atau organisasi lainnya baik segi kualitas atau kuantitas, mana sih yang lebih bermasalah? Kita tidak pernah merasa para qiyadah atau ikhwah kita itu suci, ada juga kader yang karena tergoda syaithan menjadi tergelincir, namun sudah ada mekanisme partai melalui Dewan Syariah yang dengan sistemnya yang jelas dan tegas mengatasi hal tersebut. Lalu apakah adil jika karena satu dua hal yang nampak belum sempurna kita menggugat dan mencaci-maki seluruh partai kita sendiri?

“Wahai Rabb Kami ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman.” (QS Al-Hasyr, 59:10)

Pakar Hukum Tata Negara: PKS tidak Bisa Tarik Menteri dari Kabinet, itu Inkonstitusional

Usulan agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar menarik menterinya dari kabinet merupakan usulan keliru. Partai tidak punya hak oleh konstitusi untuk menarik menteri yang sedang bertugas membantu presiden.

Hal itu diungkapkan pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin melalui pesan singkatnya kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (1/4).

Irman mengatakan, partai yang menarik menterinya dari kabinet itu sama saja ingin membooikot jalannya pemerintahan dan itu tidak akan sehat guna perjalanan pemerintahan.

"Itu bisa jadi langkah inkonstitusional jika dilakukan PKS," ujar Irman.

Sebelumnya, beberapa pengurus DPP Partai Demokrat meminta agar PKS menarik tiga menterinya dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Salah satunya disampaikan Ketua Pusat Bidang Kebijakan Strategis Demokrat Ulil Abshar Abdalla. Ia menanggapi manuver PKS yang menolak kenaikan harga BBM dalam Sidang Paripurna DPR, Jumat (30/3) malam.

Ulil menegaskan, penarikan ketiga menteri dari kabinet akan mempertegas posisi PKS terhadap pemerintahan SBY.

Namun, menurut Irman, dalam konstitusi Indonesia, mengangkat dan memberhentikan menteri merupakan hak prerogratif Presiden.

"Jadi kalau memang ingin PKS keluar dari koalisi. Presiden yang harus aktif. Demokrat harusnya meminta kepada SBY," ujar Irman. (Mad/OL-3)


Sumber: mediaindonesia.com

Entri Populer

Kolom

Pemilu dan Pilkada

 

© Copyright PKS Bersama Melayani Rakyat 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.