Oleh: Anonim
Pamulang – PKS kembali mengeluarkan Iklan Politiknya, kali ini berkaitan dengan hari Pahlawan. Dalam iklan tersebut ditampilkan sederet tokoh-tokoh pejuang nasional seperti Bung Tomo, Soekarno, Achmad Dahlan, Hasyim Asyari, dan terakhir adalah Soeharto.
Dengan adanya iklan ini banyak kalangan mengapresiasinya dengan komentar dan tanggapan yang beragampula pastinya. Baik itu yang mencibir, mencemooh dan ada pula yang mendukung dan memujinya.
Bagi mereka yang memberi tanggapan miring bisa jadi karena dalam iklan tersebut ditampilkan soekarno misalnya, maka public menilai bahwa PKS telah bergeser dari partai berasas islam menjadi partai nasionalis.
Tokoh lain yang ditampilkan adalah KH. Acmad Dahlan, maka bisa jadi public menilai bahwa PKS ingin mendulang suara dari Muhammadiyyah, atau sebaliknya berisi kaum Nahdliyin karena menampilkan KH. Hasyim Asyari, dan ingin mendulang suara dari kaum NU ini. Lalu bagi orang-orang yang anti Soeharto akan menyebut PKS tidak konsisten lagi dengan agenda perjuangannya yang ingin memberantas korupsi karena Soeharto adalah koruptor yang tidak boleh diampuni.
Berbagai pandangan itu terungkap salah satunya seperti diungkapkan oleh mantan Menko Kesra yang juga mantan kepala BKKBN Haryono Suyono yang mengatakan :''Jangan menyoroti sisi negatif saja, karena banyak juga program dan hasil pembangunan yang positif. Semua harus dihargai secara wajar, sebagai manusia, Soeharto mungkin memiliki salah. Namun, dia meminta masyarakat menerapkan falsafah Jawa yang dianut Soeharto, mikul ndhuwur mendhem jero (menghormati jasa, memaafkan kesalahan)."
Sementara itu, pengamat politik Fachry Ali menilai PKS berupaya mengubah citra menjadi partai terbuka dengan mengiklankan sejumlah tokoh nasional dalam memperingati Hari Pahlawan, terutama ketika menyebut mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan dan guru bangsa. PKS dinilai tengah berubah dari partai kader yang eksklusif dan pilih-pilih kawan menjadi partai yang agresif menyatakan diri sebagai partai terbuka milik semua golongan. ''Mungkin PKS sudah mengikat kader-kadernya sehingga tidak bisa lari ke mana-mana, terutama dengan integritas moral. Saya yakin kader PKS masih akan tetap bertahan sepanjang tidak ada skandal korupsi yang dilakukan kader-kader PKS, baik di eksekutif maupun legislatif. Nyatanya, satu kasus pun tidak ada yang melibatkan kader PKS," tegasnya. Di sisi lain, Fachry yakin strategi itu akan menarik banyak pendukung masing-masing tokoh untuk mempertimbangkan untuk memilih PKS.
Dan tentu masih banyak lagi tanggapan-tanggapan lainnya yang senada baik yang pro dan kontra terhadap ditayangkannya iklan tersebut.
Dari beragamnya tanggapan tersebut, sebenarnya PKS salah satunya mengajak masyarakat untuk lebih dewasa dalam berpolitik, dan PKS juga telah menunjukkan dan menampilkan wajah Islam atau politik islam yang semestinya. PKS tidak ingin ada dikotomi antara nasionalisme dengan islam sebab di islam tidak melarang adanya jiwa atau semangat nasionalisme. Islam menginginkan setiap muslim harus bekerja untuk kebaikan tanah airnya dan berkhidmat padanya. Seorang Mujadid besar, Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan : betapa paham nasionalisme dengan slogan dan yel-yel panjangnya, tidak lebih dari kenyataan bahwa ia merupakan bagian sangat kecil dari keseluruhan ajaran Islam yang agung.”
Yang membedakan Islam dengan mereka adalah bahwa batasan nasionalisme bagi Islam ditentukan oleh basis iman, sementara pada mereka (paham nasionalisme sempit) batasan paham itu ditentukan oleh teritorial wilayah negara dan batas-batas geografis semata. Bagi Islam, setiap jengkal tanah di bumi ini, dimana di atasnya ada seroang muslim yang mengucapkan La ilaha illallah, maka itulah tanah air Islam. Seorang muslim wajib menghormati kemuliaannya dan siap berjuang dengan tulus demi kebaikannya. Semua muslim dalam wilayah geografis manapun adalah saudara dan keluarga. Setiap muslim turut merasakan apa yang mereka rasakan dan memikirkan kepentingan-kepentingan mereka.
Sebaliknya, bagi kaum nasionalis (sempit) semua orang yang ada diluar batas tanah tumpah darahnya sama sekali tidak dipedulikan. Mereka hanya mengurus semua kepentingan yang terkait langsung apa yang ada dalam batas wilayahnya. Secara aplikatif perbedaan akan tampak lebih jelas ketika sebuah bangsa hendak memperkuat dirinya dengan cara yang merugikan bangsa lain. Islam sama sekali tidak membenarkan itu untuk diterapkan diatas sejengkal pun dari tanah air. Islam menginginkan kekuatan dan kemaslahatan untuk semua bangsa-bangsa muslim. Sementara kaum nasionalis menganggap yang demikian itu sebagai suatu kewajaran. Paham demikian inilah yang kemudian membuat ikatan antara muslimin menjadi renggang dan kekuatannya pun melemah.
Untuk menyikapi penayangan iklan yang menampilkan Soeharto juga harus disikapi secara cerdas dan tidak emosional membabi buta. Jika masalah Soeharto bersalah karena korupsi maka PKS sangat mendukung dan ingin agar kasus tersebut dituntaskan dengan tuntas dan dengan cara sebaik-baiknya, namun kita juga tidak boleh melupakan walaupun kebaikan yang ada pada masa pemerintahannya hatta segelintir kebaikannyapun harus kita hormati bahkan jika program yang baik boleh untuk ditiru bukannya antipati secara total.
Maksud lain yang bisa digali dari penayangan tokoh-tokoh negeri ini adalah bahwa PKS sangat menginginkan adanya persatuan baik dari Muhammadiyyah maupun NU, dan mempersempit ruang dan jurang perbedaan. Karena menurut PKS ikhtilaf bila dicari pasti ada dan sangat mudah ditunjukkan, tapi bukan jurang ini yang harus diperlebar dan diperdalam namun PKS menginginkan supaya perbedaan ini disikapi dengan wajar, saling menghormati dan toleran sebagaimana ditunjukan oleh para salafussholeh dalam menyikapi perbedaan.
Demikianlah semoga polemik ini menjadikan kita semakin dewasa dan cerdas dalam menyikapinya. Wallohu ‘alam bisshowwab.
BERITA TERBARU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
PROFIL CALON ANGGOTA DEWAN (CAD) DARI KABUPATEN TANGERANG DAERAH PEMILIHAN 6 (Pamulang, Ciputat & Ciputat Timur) SRI LINTANG ROSI ARYANI...
-
PROFIL CALON ANGGOTA DEWAN (CAD) DARI KABUPATEN TANGERANG DAERAH PEMILIHAN 6 (Pamulang, Ciputat & Ciputat Timur) BUDI PRAYOGO, SE CAD : ...
-
PROFIL CALON ANGGOTA DEWAN (CAD) DARI KABUPATEN TANGERANG DAERAH PEMILIHAN 6 (Pamulang, Ciputat & Ciputat Timur) NURUL HIDAYATI K. UBAYA...